Daftar Blog Saya

Selasa, 26 Agustus 2014

JALAN MENUJU DESA KAYUARA, KEC. TULUNG SELAPAN KAB. OKI

hingga saat ini jalan yang merupakan jalan satu-satunya alternatip menuju desa kayuara hampir tidak tersentu pembangunan, karena untuk menuju desa kayuara yang seharusnya di tempu pada jarak 15 menit dari desa penanggoan duren, harus di tempu 1 jam, pasalnya ketika musim hujan, di beberapa ttitik jalan hampir tidak bisa dilewati karena rusak parah.
Dengan kondisi jalan yang rusak parah, banyak masyarakat mengeluh, apa lagi ketika adanya acara pernikahan /orgen tunggal, banyak dari para undangan yang berasal dari dusun tetangga yang enggan datang.

dalam mengatasi masalah tersebut harusnya ada campur tangan dari pemerinta daerah, jika mengandalkan posisi kepala desa saja maka tidaklah akan cukup terselesaikan.
kondisi yang begitu sulit untuk melakukan perubahan, sebab jalan yang sudah rusak parah setiap tahunya ini tak pernah teratasi dengan akurat. 
dilihat dari pengertiannya Jalan adalah. prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

Klasifikasi menurut fungsi jalan
Klasifikasi menurut fungsi jalan terdiri atas 3 golongan yaitu:
  1. Jalan arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
  2. Jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
  3. Jalan lokal yaitu Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

 dilihat dari pengertian dan klasifikasinya, jalan ini termasuk ke dalam jalan lokal. yang jarak tempunya antar desa.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Lokal adalah :
1)   Kecepatan rencana > 20 km/jam.
2)   Lebar badan jalan > 6,0 m.
3)   Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa
Jalan Lokal Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, atau kawasan sekunder kedua dengan perumahan, atau kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Lokal Sekunder adalah.
1)   Kecepatan rencana > 10 km/jam.
2)   Lebar jalan > 5,0 m.
jadi kesimpulannya, tidak ada jalan yang tidak dilewati selagi adanya kegiatan di suatu tempat, hal ini berarti betapa pentingnya jalan bagi kehidupan masyarakat, jalan merupakan jantung dari pusat perekonomian suatu daerah dan juga merupakan jalur penghubung antar daerah. dengan demikian semoga saja kedepannya jalan Desa Kayuara Ini dapat dibangun, di aspal, agar perekonomian masyarakat dapat stabil...

okeyyy... salam sayang dari saya...

PENDEKATAN DALAM MENGELOLAH KELAS DI SMP N 3 TULUNG SELAPAN

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM MENGELOLA KELAS AGAR TERCIPTANYA KELAS YANG PRODUKTIF


Dalam kehidupan sehari – hari sering kita jumpai sejumlah guru yang menggunakan metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran. Akibatnya, hasilnya tidak memadai, bahkan mungkin merugikan semua pihak terutama pihak siswa dan keluarganya, walaupun kebanyakan mereka tidak menyadari hal itu. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran, kita sebaiknya menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna.
Di dalam konteks pendidikan, konsep pendekatan bermakna cara mendekati sesuatu yaitu merujuk kepada cara bagaimana sesuatu mata pelajaran diajarkan untuk mencapai objektifnya. Sebagai guru yang mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya mestilah mengetahui terlebih dahulu latar belakang mereka. Ini kerana, dengan mengetahui latar belakang mereka, kita akan dapat memilih dan merancang pengajaran  dengan menggunakan pendekatan yang sesuai. Kita tidak boleh menggunakan pendekatan yang sama terhadap murid yang berlainan.  Ini dikhuatiri proses pengajaran dan pembelajaran yang dijalankan tidak berkesan yaitu tidak mencapai objektif.  Sekiranya kita dapat mengenal pasti sifat atau keperluan murid-murid kita, maka kita harus dapat memilih dan menggunakan pendekatan yang sesuai, tepat dan betul supaya proses pengajaran dan pembelajaran berlaku secara efektif (tepat sasaran).
Terdapat pelbagai jenis pendekatan yang akan dihuraikan dalam tajuk ini. Setiap pendekatan adalah berbeda dari segi konsep dan cara penggunaannya merujuk kepada keadaan murid-murid kita. Kesan dari pada penggunaan pendekatan yang sesuai ialah murid-murid kita akan mudah faham dan proses pengajaran dan pembelajaran berlaku dengan cepat dan mudah. Tujuan menggunakan pendekatan yang sesuai ini ialah supaya kita dapat mencapai objektif yang diharapkan. Guru yang berkemahiran ialah guru yang bijak menggunakan pendekatan yang tertentu di dalam pengajarannya.
Di sini saya selaku calon guru akan mengambil sedikit dari sekian permasalahan yang terjadi pada murid-murid yang ada di sekolah SMPN 3 TULUNG SELAPAN KAB. OKI, Alamat Desa Kayuara Kec, Tulung Selapan. Di mana di situ terdapat masalah yg di hadapi oleh murid-murinya, masalah-maslah itu akan dapat sedikit teratasi jika seorang guru mampu atau tepat dalam menggunakan metode dan pendekatan-pendekatan yang efektif. Masalah-masalah yang dihadapi oleh murid-murid SMPN 3 Tulung Selapan tersebut adalah :
1.      Selalu membuat keributan, yaitu dalam proses belajar dan mengajar siswa yang bermasalah tersebut selalu melakukan keributan.
2.      Tidak tertarik dengan apa yang di pelajari, yaitu ketidak ketarikan murid dalam mengikuti proses belajar dan mengajar ini karna guru selalu selalu mengutamakan kehendak sendiri.
3.      Guru-guru yang membosankan, yaitu dalam proses belajar dan mengajar guru sealalu memberikan metode yang tidak selalu di mengerti oleh murid.
4.      Kurangnya sosialisai, pendiam, yaitu tidak suka bergaul selalu menyendiri.
5.      Sering melamun di kelas, karna tidak ada kejelasan atau tujuan dalam belajar dan mengajar.
Masalah-masalah yang di hadapi oleh murid di atas maka dapat di simpulkan bahwa tidak semua murid SMPN 3 Tulung Selapan tersebut mengalami masalah yang di jelaskan di atas hanya 1 dari 10 muridnya saja. Untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi di atas maka harus di lakukan dengan pendekatan-pendekatan sebagai berikut
1.      Pendekatan kekuasaan
Yaitu kita harus selalu mengontrol tingkah laku peserta didik agar kedisiplinan suasana kelas dapat tekontrol dengan baik, pengontrolan ini bertujuan untuk mengetahui bahwa di dalam suasan kelas ada kekuasaan yang mengikat yang harus di patuhi oleh setiap murid.
2.      Pendekatan kebebasan
Yaitu kita memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan yang dapat membuat peserta didik kita tertarik dengan pelajaran yang di berikan oleh kita, dengan memberikan kebebasan berbicara ini sehingga kita dapat mengetahui apa yang di inginkan oleh murid-murid kita untuk mengubah strategi apa yang dapat membuat mereka tertarik dengan pelajaran yang kita berikan.
3.      Pendekatan pembelajaran
Yaitu kita harus dapat mengganti metode yang kita gunakan dengan metode yang dapat menarik minat agar murid kita tidak bosan dengan pembelajaran yang kita berikan, dari metode ceramah beralih ke metode bervariasi, demokrasi maupun media. Dengan metodeh ini semoga murid kita tidak akan bosan dengan penampilan kita.
4.      Pendekatan berkelompok
Untuk anak yang di terangkan di atas sangat cocok sekali dengan pendekatan kelompok ini, karena dengan pendekatan kelompok ini anak didik tersebut secara tidak langsung dapat belajar bagai mana bersosialisai dengan teman satu kelompoknya dan lama kelamaan dia akan terbiasa dengan suasan di dalam kelas, pendekatan kelompok ini juga bertujuan agar peserta didik dapat menghasilkan kelompok yang produktif danbebas dari konflik.
5.      Pendekatan sosio-emosional
Pendekatan ini bertujuan untuk menghubungkan tingkat social antar murid dengan kita agar murid tidak melek dalam proses belajar dan pembelajaran, kemelekan murid di sebabkan karna tidak adanya interaksi antar guru dan murid sehingga murid merasa tidak di perhatikan di dalam kelas, dengan begitu tingkat perhatian mereka menurun terhadap apa yang kita ajarkan. Kita sebagai guru bukan harus tapi seharusnya meningkatkan pemeliharaan bubungan yang baik dengan siswa kita akan proses belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Dari uraian diatas dapat kita lihat bahwa dengan pendekatan-pendekatan dalam mengelola kelas dikit demi sedikit maslah yang di hadapi oleh murid-murid kita dapat teratasi walaupun belum sepenuhnya teratasi, tp ini merupakan langkah awal kita untuk merubah strategi belajar dan mengajar agar terciptanya kelas yang produktif.
Kegagalan kita mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan kita dalam mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan.


Karena itu, pengelolaan kelas merupakan kompetensi kita yang sangat penting dikuasai dalam rangka proses pembelajaran. Karena itu maka setiap guru dituntut memiliki kemampuan dalam mengelola kelas.

SALAM SAYANG DARI SAYA